Statistik

Powered by Blogger.

Foto slide

Translate

Search

Archive for 2014

Lembaga Khilafat: Sebuah Rahmat Agung yang Mengandung Peringatan


Tulisan ini berasal dari website www.alislam.org, yang ditulis oleh Mostafa Sabet di bawah judul The Khalifa Is Appointed by God. Tulisan ini diangkat dari sebuah pidato dalam rangka Hari Khilafat yang diadakan di Toronto3 Mei 1992.

"Berpegang Teguhlah kepada Tali Allah dan janganlah bercera berai" (Al-Imran: 135)  

Khalifah ialah yang menggantikan dia yang pergi dan mengisi tugasnya (Imam Ibnu Athir) 

"Selama aku berkata dan berbuat wajar, baik dan benar, bantulah aku tetapi bila aku berbuat sebaliknya, sampaikanlah kepadaku dan luruskanlah daku" (Hz. Abu Bakar ra) 

Bulan Mei 1908 tepatnya pada tanggal 26 Allah Taala telah memanggil utusanNya, Hazrat Masih Mauud, Imam Mahdi AS. kehadirat-Nya. Kewafatan Imam Mahdi tentu saja membawa ketakutan, kecemasan kepada seluruh anggota jemaat saat itu terhadap masa depan Ahmadiyah. Sehari kemudian, tanggal 27 Mei 1908, Allah Taala telah memenuhi janji-Nya dengan menegakkan lembaga Khalifah. Hazrat Alhaj Hakim Nuruddin terpilih menjadi Amirul Mukminin, Khalifatul Masih I. Inilah awal dari tonggak sejarah Kekhalifahan Masih. Berkat kekhalifahan ini merupakan bagian dari penggenapan ‘kudrat kedua’ sebagaimana yang ditulis oleh Masih Mauud as. sendiri dalam bukunya Alwasiat. Dalam Alquran (An-Nur:56), Allah Taala telah memberikan jaminan bagi keberadaan lembaga khilafat, namun satu syarat yang harus dipenuhi untuk menjamin keberadaan lembaga khilafat yaitu adanya orang-orang beriman dan beramal saleh. Dalam tulisan ini akan dicoba dibahas hubungan antara keberadaan orang beriman dan lembaga khilafat. 

UJIAN BUKU FILSAFAT AJARAN ISLAM

ONLINE QUIZ UJIAN BUKU FILSAFAT AJARAN ISLAM

1.    Berikut ini adalah tiga macam keadaan manusia dalam buku fislafat ajaran Islam karya agung Hazrat Masih Mau’ud a.s. yang juga merupakan Kalam Allah Ta’ala dalam kitab suci Al Qur’an,  kecuali:
a.    Thabi’i            c. Akhlaqi
b.    Taqwa            d. Rohani

2.    Sumber pertama yang merupakan pangkal dan daripadanya timbul keadaan thabi’i manusia adalah
a.    Nafs Lawwamah        c. Nafs Ammarah
b.    Nafs Amaliah        d. Nafs Muthmainah

3.    Berikut ini adalah suatu keadaan manusia yang menunjukkan bahwa dia sudah mencapai pada taraf Nafs lawwamah adalah
a.    Manusia bertingkah laku seperti halnya hewan-hewan berkaki empat
b.    Manusia menunjukkan emosi yang tinggi dan cepat naik darah
c.    Manusia memperolah najat/keselamatan dari segala kelemahan
d.    Manusia memiliki budi pekerti yang luhur

4.    Gerak-gerik jasmani tidak syak lagi mempengaruhi keadaan rohani manusia. Berikut ini adalah gerak gerik jasmani yang tidak sesuai dengan keadaan rohaninya yaitu...
a.    Orang melakukan gerakan sujud dalam sholat timbul rasa kerendahan hati dalam ruh
b.    Orang berjalan dengan kepala tegak, membusungkan dada timbul rasa congkak
c.    Orang pura-pura tertawa akan timbul rasa gembira didalam hati
d.    Orang menangis yang dibuat-buat akan timbul rasa senang dalam hati

5.    Apabila siang-malam manusia mengutamakan makan daging dan sangat kurang sayur mayur, maka dia kurang memiliki sifat apa?
a.    Sifat pemberani pantang menyerah
b.    Sifat santun dan rendah hati
c.    Sifat sombong dan angkuh
d.    Sifat egois dan mementingkan diri sendiri

PESTA DEMOKRASI VS PESTA RUHANI


Bicara tentang pesta pikiran kita tentu akan segera tertuju pada kegembiraan akan sesuatu yang dirayakan, di tengah suasana negeri demokrasi yang sedang memanas karena perhelatan menjelang pemilihan umum yang identik sebagai pesta demokrasi, di sudut tengah kota tasikmalaya Jemaat Ahmadiyah cabang  Tasikmalaya yang dimotori  oleh Majelis Khuddamul Ahmadiyah Tasikmalaya berkat karunia Allah SWT sukses mengadakan pesta ruhani bagi adik-adik athfal Nashirat, berbeda dengan pesta demokrasi yang suasana keberlangsungannya senantiasa memanas maka pesta ruhani bagi anak-anak generasi penerus jemaat ini berlangsung sejuk dan penuh dengan suasana khidmat.
Pekan Madrasah gabungan yang diikuti selain oleh athfal dan nashirat tasikmalaya juga diikuti oleh cabang lain yang berada di sekitar tasikmalaya yaitu Kawalu, Sukapura, Indihiang dan Cigunung. Kecuali Kawalu yang suasananya kondusif notabene 3 cabang lainnya merupakan cabang yang banyak mendapat tekanan dan memiliki sumber daya manusia yang terbatas. Keterbatasan yang  membuat mereka tidak memungkinkan mengadakan kegiatan semodel pekan madrasah sehingga berdampak kurangnya kualitas bagi talim dan tarbiyat terutama bagi anak-anak.
Pesta ruhani hanya sekedar istilah sebagai gambaran bagaimana didalam acara ini anak-anak larut dalam kegembiraan mengarungi perjalanan ruhani. Perjalanan ruhani yang berada dalam masa buaian yang akan berjalan terus kedepan menghadapi badai cobaan yang tentu akan lebih berat di masa depan.
Di pekan madrasah ini mereka mendapatkan talim tentang dasar keislaman dan kejemaatan, panitia dalam hal ini MKA Tasikmalaya membagi anak-anak kedalam 3 segmentasi usia dan tingkat kelompok ini diberikan sedikit perbedaan dalam menyampaikan kualitas dan kuantitas materi pelajaran.

Materi Pelajaran Pekan Madrasah Gabungan

SIAPAKAH YANG DINAMAKAN ORANG ISLAM?
Orang Islam ialah yang percaya kepada rukun Iman yang enam perkara serta mengerjakan rukun Islam yang lima perkara
RUKUN IMAN
  1.  Percaya kepada Allah
  2.  Percaya kepada Malaikat-Malaikat
Salah satu malaikat yang terkenal adalah Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu
 3.Percaya kepada semua kitab-kitab yang diturunkan Allah
Kitab Syariat adalah Taurat dan Al Quran (Zabur dan Injil bukan kitab syariat)
  4.       Percaya kepada semua Nabi-Nabi
Menurut hadits Allah telah mengutus 124.000 Nabi, di Al Quran di kisahkan 25 nabi diantaranya
  5.       Percaya kepada Hari Qiyamat
Apabila kita telah wafat kita akan kembali kepada Allah dan kita akan menerima ganjaran dari amal ibadah kita. Jika beramal baik maka Allah akan memberi ganjaran dan jika beramal jahat maka Allah akan menghukum kita, itulah hari qiyamat.
  6.       Percaya bahwa taqdir itu benar dari Allah
RUKUN ISLAM
1.       Kalimah Syahadat
Asyhadu allaa ilaaha illalaah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
2.       Shalat
Shalat merupakan ibadat yang perlu dan wajib bagi tiap orang islam: Subuh, dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya
3.       Zakat
Zakat artinya bersih dan berkat. Bila kita memiliki uang atau harta kekayaan sebanyak yang telah ditetapkan agama harus dibayarkan sebagai zakat. Berbeda dengan sedekah yang merupakan kebajikan zakat adalah harta kita yang harus di keluarkan karena harta itu adalah hak orang lain yang memerlukan yaitu fakir dan miskin
4.       Puasa
Puasa bulan ramadhan selama 30 hari di bulan ramadhan adalah wajib bagi yang sudah aqil baligh sementara yang belum aqil baligh tidak diwajibkan berpuasa untuk belajar bagi yang masih usia anak-anak boleh belajar 1 hari dari Subuh sampai berbuka waktu maghrib.
5.       Ibadah Haji
Ibadah Haji semacam ibadah yaitu ibadah tawaf di Kabah Mekah, mereka yang mampu di anjurkan untuk menunaikan ibadah haji.

APAKAH AHMADIYAH ITU DAN DENGAN MAKSUD APA DIDIRIKAN?



AHMADIYAH BUKANLAH AGAMA BARU
Di antara orang-orang yang belum mengenal itu terdapat beberapa orang yang mempunyai anggapan bahwa “orang-orang Ahmadi tidak mengakui kalimah Lailaaha Illallah Muhammad-ur Rasulullah” dan dikatakannya, bahwa “Ahmadiyah itu adalah suatu agama baru”. Orang-orang yang beranggapan demikian ialah mungkin oleh karena dihasut orang lain, atau oleh karena mereka mempunyai asosiasi pikiran demikian, bahwa Ahmadiyah adalah suatu agama baru, sedang tiap-tiap agama menghendaki suatu kalimah; sebab itu mereka berpendapat, bahwa orang Ahmadi pun mempunyai kalimah yang baru pula. Bahkan, saya katakan atas pendapat mereka itu bahwa, selain dari pada Islam tidak ada sebuah agama apapun yang mempunyai kalimah Syahadat.
Sebagaimana halnya dengan Kitabnya, demikian juga berkenan dengan Nabinya, begitu pula keuniversalannya. Islam mempunyai kelebihan dari agama-agama lain, maka demikianlah halnya berkenaan dengan Kalimahnya di banding dengan agama-agama lain kentara benar keistimewaaannya. Tiap-tiap agama mempunyai Kitab-kitabnya masing-masing, tetapi, kecuali umat Islam, tidak ada umat lain yang mendapat Kalamullah. Perkataan “kitab” berarti hanya karangan, kewajiban-kewajiban dan hukum-hukum, akan tetapi dalam perkataan itu tidak tersimpul pengertian, bahwa tiap-tiap perkataan yang tercantum di dalam karangan itu adalah dari Allah s.w.t. Akan tetapi Kitab kepunyaan umat Islam diberi nama Kalamullah, yang berarti bahwa satu persatu dari perkataannya difirmankan oleh Allah Ta’ala, seperti halnya isi karangan dari Kitab Nabi Musa a.s. adalah memang difirmankan Allah Ta’ala. Ajaran Nabi Isa a.s. yang dikemukakan beliau ke dunia adalah memang dari Allah Ta’ala. Tetapi sekalian Kitab itu tidaklah memakai perkataan yang langsung diucapkan oleh Allah s.w.t. sendiri. Jika orang yang gemar menelaah Taurat, Injil dan Qur’an sudi memperhatikan tulisan itu, maka sepuluh menit kemudian sesudah membacanya ia akan mengambil kepastian, bahwa isi karangan Taurat dan Injil itu memang sungguh dari Allah Ta’ala, tetapi kata-katanya bukanlah dari Allah Ta’ala. Demikian juga ia akan memastikan pula, bahwa isi karangan Qur’anul Karim pun adalah dari Allah Ta’ala dan tiap kata demi katanya adalah dari Allah Ta’ala juga. Atau katakanlah demikian, bahwa jikalau seseorang yang tidak mempercayai baik Qur’an Karim, Taurat maupun Injil membaca ketiga-tiga Kitab itu satu persatu masing-masing dalam waktu beberapa menit, maka pastilah ia akan menyatakan, bahwa meskipun pengemuka Taurat dan Injil mengatakan, “kedua Kitab itu datang dari Allah”, tetapi sekali-kali ia tidak akan mengatakan, bahwa tiap-tiap perkataannya adalah ucapan Allah s.w.t.. Tetapi berkenaan dengan Al Qur’an Karim, ia terpaksa akan mengakui, bahwa isi pengemukannya tidak saja mendakwakan isi karangan itu dari Allah Ta’ala bahkan juga ia akan mengakui bahwa tiap-tiap perkataan Qur’an itu memang difirmankan oleh Allah Ta’ala. Itulah sebabnya maka Qur’an Karim menamakan dirinya Kalamullah dan tidak pula Qur’an menyebutkannya demikian. Jadi Islam mempunyai suatu kelebihan dari agama-agama lain dalam hal inilah, bahwa Kitab-kitab agama lain itu memang Kitabullah tetapi bukan Kalamullah; sedang Kitab dari umat Islam bukan saja Kitabullah, bahkan Kalamullah.

REVOLUSI SAMAWI & REVOLUSI DUNIAWI

Oleh : Doni Sutriana

Revolusi merupakan suatu perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Suatu gerakan revolusi dilakukan untuk merubah sistem  lama menjadi sistem baru baik secara direncanakan maupun tidak. Kebalikan dari revolusi adalah evolusi dimana perubahan yang menyeluruh terjadi secara sedikit demi sedikit dan berlangsung dalam waktu yang lama.
Dalam suatu gerakan revolusi suatu nilai baru atau pesan baru yang belum pernah ada sebelumnya diterapkan untuk mengganti tatanan lama yang sudah tidak lagi bisa diterima oleh mayarakat dalam segala tingkat kehidupan sosial atau setidaknya menghidupkan kembali pesan lama yang sudah mulai dilupakan, dimana pesan-pesan tersebut dapat mendatangkan kemaslahatan jika kembali ditegakan.
Perubahan yang terjadi melalui gerakan revolusi dilakukan baik melalui suatu peperangan ataupun kekerasan juga dapat dilakukan melalui cara damai, selama pesan-pesan dapat diterima dan dicerna untuk dijadikan nilai baru dalam kehidupan. Peperangan atau kekerasan dapat timbul karena penolakan dari penguasa yang mempertahan nilai lama ataupun karena penolakan dari masyarakat yang bersikukuh dengan prinsip lama yang dianutnya.
Dalam sejarah peradaban manusia ada beberapa  bangsa yang memberi pengaruh besar kepada peradaban dunia, nilai-nilai duniawi yang diterapkannya mampu merubah perikehidupan bangsanya maupun bangsa-bangsa disekitarnya. Meskipun pasang surut peradaban bangsa-bangsa terjadi nilai-nilai yang diajarkan oleh bangsa tersebut masih lestari dan tetap dianut baik secara skala kecil maupun besar. Hal ini menandakan bahwa gerakan revolusioner bangsa tersebut dalam merubah pola pikir dan kehidupan berhasil dilakukan.

Jalsah: Sebuah Catatan Penuh Kenangan

 Oleh: Doni Sutriana
Pada akhirnya waktu yang mempertemukan pada sebuah pemahaman, ia tak pernah dapat kembali meski runutan kenangan dapat melukiskan apa yang telah terjadi dalam perjalanan waktu. Bukan kebersamaan masa kecil yang mengajarkanku, bukan pula pelajaran majelis yang kini sering kutemui membuka khazanah pengetahuanku, namun bila kuasa Tuhan berkehendak disisi-Nya segalanya adalah mudah.
Umurku belum cukup dalam kedewasaan untuk memahami semua yang bapakku hendak sampaikan, ia tak mengajariku seperti halnya seorang murid diajari gurunya untuk sekedar mendapat nilai tertentu di kertas ujiannya, ia mengajariku hakikat yang tersembunyi akan sesuatu khazanah yang terbuka seiring perjalanannya waktu.
Kini dan hingga kapanpun aku akan berucap terima kasih padanya, sosoknya kini begitu lemah terbaring di tempat tidurnya. Sudah begitu lama sakit itu menderanya, ia bersaksi kala seorang putranya pergi tanpa berucap perpisahan ke hadirat-Nya dan ia pula menanggung kesedihan saat seseorang yang telah menemani hidupnya begitu lama berpulang ke sisi-Nya, adalah juga ibuku yang kepergiannya memberi kesedihan tiada terperi. Cukuplah Allah bagi hamba-Nya adalah yang menghibur hati kami.
Kenangan itu masih tersimpan kala roda dua bapakku menghantar kami tiap jumat tengah hari untuk mendirikan shalat di surau sederhana yang jaraknya begitu jauh untuk kujangkau dalam permainan keseharian anak kecil seusiaku, mendengarkan seorang tua membacakan lembaran-lembaran wejangan yang dihalaman depannya terpajang foto seorang insan berparas indah, dari raut mukanya terpancar suatu keteduhan dan kecintaan seorang ayah bagi putra-putri ruhaninya. Apa yang dibacakan tak benar-benar kupahami kala itu.

Demokrasi Pemerintah dan Rakyatnya dalam Islam

RajaPena: Demokrasi Pemerintah dan Rakyatnya dalam Islam oleh

Islam menekankan nilai-nilai moral dalam setiap sendi kehidupan manusia tak terkecuali dalam bidang politik pemerintahan negara, yang menjadi pertanyaan adalah sistem politik atau pemerintahan seperti apakah yang baik bagi manusia? Bagaimanakah tuntunan Al Quran dalam masalah ini. Apakah sistem Demokrasi yang banyak dianut negara-negara di dunia sesuai dengan ajaran islam? Bila dalam prakteknya sistem yang ada mengalami kegagalan apakah sistemnya yang harus disalahkan atau mereka yang menjalankan sistemnya yang harus diperbaiki? Banyak pertanyaan mengemuka dan manakah sistem yang ideal dari sistem yang ada.
Sebelum menelaah lebih jauh harus dicatat bahwa Islam tidak menolak atau mencerca sistem politik atau pemerintahan yang ada, meskipun Al Quran mengemukakan sistem demokratis dimana pemimpin dipilih oleh rakyat namun sistem tersebut bukan satu-satunya yang di rekomendasikan oleh Al Quran. Dalam sistem politik suatu negeri, Islam menyerahkan kepada umat untuk memilih sistem politik seperti apa yang sesuai dengan tradisi dan budaya selaras dengan perjalanan sejarah di negeri tersebut, karena sangat sulit untuk menetapkan sistem tunggal dalam membentuk pemerintahan. Adanya perbedaan budaya dan keragaman sosiologis umat di seluruh dunia yang harus diperhatikan dalam hal ini.
Lalu dalam sistem politik dan pemerintahan, dimanakah peran Islam dan apakah peran yang dimainkannya? Untuk menjawab hal ini kita harus melihat bahwa ajaran agama samawi selalu mengajarkan ajaran moral sebagai tuntunan bagi tiap-tiap umatnya, begitupun Islam mengambil peran. Islam menekankan tuntunan kepada mereka yang menjalankan pemerintahan, yang memegang amanat, pemimpin dalam tatanan kehidupan bernegara bagaimana cara menjalankannya. Islam menuntun individu untuk menjalankan amanat dengan keadilan universal tanpa melihat seperti apa bentuk pemerintahannya apakah demokrasi, monarki, feodal atau lainnya

Pra Madrasah

Setiap hari minggu pagi jam 10 Pra madrasah untuk athfal dan nashirat rutin diadakan, bertempat di masjid Mubarak tasikmalaya anak-anak usia SD dan SMP belajar berbagai pengetahuan keagamaan dari mulai sejarah Islam, kejemaatan maupun membaca alquran dan praktek shalat. Di bimbing pengajar 2 orang ibu-ibu Lajnah 2 jam cukup untuk memberi bekal pengethuan bagi mereka.
Adapun abna usia pra sekolah yang masih belum bisa membaca menulis hapalan al quran surat pendek menjadi menu wajib mereka setiap minggunya, sementara mereka yang sudah bisa membaca menulis talim di ajarkan dengan metode interaktif setiap selesai pemberian materi hapalan menuntut mereka untuk dapat menyerap ilmu yang sudah di pelajari.
Belum semua athfal dan nashirat dapat mengikuti kegiatan ini kendala jarak yang jauh dari masjid membuat yang lainnya tidak dapat rutin menghadiri setiap minggunya, sementara mereka yang rumahnya tidak jauh dari masjid datang ke masjid sendiri atau diantar oleh orang tua mereka.
Kelas berakhir saat adzan dzuhur tiba setelah membereskan alat tulis mereka mengambil air wudlu untuk mendirikan shalat berjamaah. Sebelum mereka pulang kerumahnya masing-masing makanan ringan di berikan oleh pengajar, sebagai hadiah atas kehadiran mereka.
Pra Madrasah ini rutin tiap hari minggu diadakan di jemaat Tasikmalaya, sementara di minggu ke-3 acara khusus Pekan Madrasah dimana mereka belajar serta menginap di masjid di tambah adanya games-games dan olahraga sebagai acara tambahan.

Twitter: @MKAITasikmalaya
 
 

KHUDDAM & ATHFAL TASIKMALAYA ‘JOURNEY TO GALUNGGUNG’


Februari 8-9, 2014: 11 khuddam dan 5 athfal Tasikmalaya mengadakan perjalanan wisata tarbiyat ke Gunung Galunggung yang berjarak kurang lebih 17 km dari pusat kota. Gunung yang berketinggian 2.167 m ini merupakan wana wisata yang menarik untuk dikunjungi. Dalam catatan sejarah gunung ini pernah meletus tahun 1882 saat itu 4.000 jiwa menjadi korban dan menghancurkan 114 desa di sekitarnya menjangkau area berjarak 40 km. letusan dahsyat ini menjadi cerita tersendiri karena menjadi kisah yang berkembang di masyarakat sekitar sebagai tanda turunnya Imam Mahdi.
Bila membuka lebih catatan sejarah dan wasiyat leluhur banyak hal yang dapat digali dari kawasan gunung Galunggung ini, banyak cerita leluhur tentang kedatangan Imam Mahdi  yang menyangkut Galunggung telah terpenuhi. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1982, selama 9 bulan gunung ini terus mengalami erupsi hingga menghancurkan 50 desa di sekitanya sehingga menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
Kini kawasan gunung berapi tersebut menjadi objek wana wisata yang menarik untuk dikunjungi, di kaki gunung terdapat 3 hektar pemandian air Panas, sementara untuk mencapai kawah pemerintah daerah telah membangun infrastruktur untuk mempermudah akses bagi pencinta alam mengunjunginya.
Letusan terakhir selain berdampak kerusakan yang parah  juga menghasilkan kesuburan tanah di desa sekitar selain itu juga pasir dari letusan gunung melimpah untuk dimanfaatkan menjadi bahan bangunan, kegiatan penambangan pasir disekitar membawa dampak negatif dengan rusaknya akses jalan namun untuk saat ini akses jalan telah diperbaiki hingga mempermudah akses transportasi baik roda 2 maupun roda 4.
Untuk menikmati keindahan alam ciptaan Allah SWT gunung Galunggung merupakan tempat yang ideal bagi khuddam dan athfal Tasikmalaya, selain lokasinya tidak begitu jauh untuk masuk ke kawasan tersebut tidak diperlukan biaya yang besar, tiket seharga Rp 4.200 dapat di peroleh di gerbang masuk.

- Copyright © MKAI TASIKMALAYA - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -